Puisi
: “Sederhana,Cukup”
“iri
lan meri sugihe tonggo”
Sedikit
sajak dari syi’ir gus dur
Satu
kata beribu makna
Satu
ketuk beribu nanosekon
Lebah
yang mendengungpun kalah kali ini dalam memanjaatkan do’a padaNya
Pernahkah
kau egois dalam kata & laku
Pernahkah
kau berdiam tanpa tanpa dengungan
Dengungan
yang merdu,indah & suka
Dengan
sederhana & kesederhanaan orang orang
Dan
segala yang ada disini sekarang.
Teringat
kutipan novel kartya Dee berjudul “Filosofi Kopi”.
“Memang
didunia ini tidak ada yang sempurna.Tapi hidup ini indah begini adanya.”
Jangan
kita terjebak oleh kesempurnaan semu yang digiring oleh oang,patokaan
pengusaha muda yang kaya raya,Istri yang cantik,muda,mempesona
Dengan
tambang uang,cuci uangt,dan penghasil uaang dimana-mana.
Semenit
jadilah pemulung,melihat ke tong sampah hati,memunguti botol bekas caci,plastic
ego,dengan busuk – busuknya kedengkian.Karna,yang sukses adalah yang
membersihkan hatinya (Sancoko).
Mungkin
begtitu cara mengeja nama Sancoko karna aku belum tau siapa nama asli teman
pemulungku ini. Yah mungkin kelihatan remeh dan hina tapi ingat teman yang
hina adalah yang haram menurutku jadi selagi pekerjaan itu tidak haram kurasa
dia tidak hina. Ini hanya penilaian setiap subjek dengan skala subyektif dan
norma yang pernah dilaluinya dulu.
maaf juga buat Sinta ya…
maaf juga buat Sinta ya…
Yah
aku suka dengan kopinya tadi tapi lebih suka dengan kopi pahitku yang biasa
tidak kuberi gula atau mungkin cumin gula alakadarnya yang tidak sampai 1
sendok. Bahkan Mas Win tukang watrung kopi juga sering memberiku kopi yang
manis/bisa dikatakan kurang pahit.Dia mungkin juga secara tidak langsung
memberiku masukan bahwa kopi tidak semestinya pahit melulu hahaha. Kebiasaan
kopi pahitku sering dikritik tapi tak apakan?.
Yah
kesenangan tadi sedikit memberiku masukkan juga. Bagaimana “enjoy with your life” ya,ya dan ya.
Begitu
dan beginilah aku begitu dan beginilah pula dia. Aku lebih suka dengan Novel
tapi Buku Akademik seperti Psikologi,Agama dan lainnya juga tak kalah menarik
kok :p. setiap kali membaca buku aku seperti dilihat dan diarahkan ksebuah
proyektor film yang akan diputar.hah pasti banyak yang menganggap aku ngawur karna dengan ussiaku yang belum
berjabat tangan dengan 20 tahun.Indonesia , tidak, kurasa bukan Indonesia yang
mengawurkanku tapi
beberapa,berpuluh,berjuta orang yang ada.yah saya anak muda tanpa penghasilan
yang jelas/bulan dengan gaya yang sok-sokan (termasuk sok kaya,sok pinter,sok
hebat,dan sok-sok lainnya yang lebih menjengkelkan) biarlah.tadi saya sempat
membaca dan ada kutipan begini “lebih baik makan batu di negeri sendiri
daripada, makan roti dinegerti orang”(saya ambil dari buku “Sebotol Anggur
untuk para Nabi”kalo ga salah
(
NB :kalo ada salah2 kata harap isikan dikomentarya ^^\/saya kan mudah lupa
maafya buat pengarangnya)
Hari
ini bagi saya 23.23 WIB tgl : 09/Mei/2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar