Minggu Pahing dapat ijasah dari Kyai Abdullah SAM Pesantren Rakyat
Di
iringi dengan tabuhan gong-gongan/gamelan
Pesantren Rakyat, uluran tangan Kyai Abdullah yang memberikan selembaran bagi
orang – orang yang hadir tadi. Dengan senyum simpul sebagai ramah tamah kepada
wali santri,warga Rt 07,dan masyarakat dari daerah lain yang jelas tidak saya
sebutkan satu persatu. Tabuhan gamelan bareng dengan suara merdu Lutfi yang
khas, menemaniku menulis saat ini.Sesampainya Pak Abdullah (biasa aku memanggil
Kyai Abdullah SAM) kucoba berjabat tangan dengan beliau ketika beliau
memberikan selembaran yang ternyata berisi amalan dan ijasah dimulai dari Kyai
Abdullah Rembang, Kyai Ihya Pujon, Kyai Umar Njedog, dan Kyai Abdullah SAM
Pesantren Rakyat. Kesenian – kesenian yang sengaja disajikan untuk menghibur
tamu sekaligus pemain gamelan + banjarinya( kenapa saya bilang menghibur pemainnya
juga,ya Tanya ke Pak Abdullah Pesantren Rakyat saja,hehehe).Buat Amalannya
nanti dulu ya. Aku diam, Cuma menulis dibuku tebal yang nanti kusalin di laptop
Axiooku dan ku post di blogku.
Aroma
tahu goreng + cabe yang barusan berseliweran
ternyata ada disampingku. Seorang anak yang dengan asyiknya mengunyah tahu goreng
& cabe yang kurasa ini merupakan khas Indonesia,budaya Indonesia. Berkumpul
tua muda dalam sebuah pertemuan/majelis dengan sajian tahu goreng sebagai
hidangan pembuka.
Wajar
percakapan disana-sini saat pertemuan sebelum acara dimulai. Sibuk tanya jawab
dengan orang didekatnya. Begitu pula aku yang sibuk bermain kata dengan
ballpoint ku ini.
Kuamati
sejenak disekitar.Pak. Paing yang bernyanyi “Selendang Sutro Kuning”. Ibu Mas Gofur yang dengan santai tapi hati
– hati membawa sepiring penuh tahu goreng tentu dengan beberapa biji cabe rawit
hijau. Sesaat mataku tersita melihat seorang gadis senyum riang, dengan cabe
yang kurasa dipegang dengan tangan kirinya. Kulihat juga Mbak Na’imah Mahasiswi
UIN Malang yang sepertinya agak sibuk merekam acara minggu pahing rutinan yang
diadakan kali ini. Tangan kanannya memegang Smartphone &
merekamnya/dokumentasi gampangnya. Mas hajid dengan jama’ah kecilnya(hehehe
karna emang masih kecil – kecil) terlihat seperti berdiskusi bagiku. Tapi,
bedanya tidak bingung cari palu,gebrak-gebrak meja,karna jama’ahnnya cinta
damai tapi tak hanyut dalam damainya mimpi.
Kurasa
aku harus berhenti sejenak karna hampir 20 menit lamanya pena ini menemaniku
menulis dibuku merah tebal yang dulu kugunakan sebagai buku les/kursus
Matematika di SMK Brantas.
Buat yang pingin Amalannnyya
Amalan Kalau ga dapat ijasah dari
pemilik/pemberitahunnya bisa kayak “Tom”,senjata makan kucing(“Tom”kan
kucing)^^\/.
Ini Facebooknya Kyai AbdullahSAM. yang lain saya ga tau
Ini Facebooknya saya
Untuk yang request
Amalannya bisa komen di postingan saya kali ini juga kok tapi minta ijin dulu
ke 1 diantara kyai yang saya sebutkan tadi bisa ke Kyai Abdullah Rembang/ ke
Kyai2 lain ga harus semua Kyai (tapi mungkin lebih baik minta kesssssemuanya ya
hehehehe).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar